Generasi cerdas: Pendidikan berkualitas, mewujudkan Indonesia emas

Generasi cerdas: Pendidikan berkualitas, mewujudkan Indonesia emas 



"kata nya menuju Indonesia emas?kok banyak yang memakai ordal?"

*Latar belakang

Orang dalam atau biasa di singkat menjadi ordal tengah ramai menjadi pembicaraan di masyarakat bahkan di sosial media saat ini.Banyak nya orang tua yang menggunakan ordal/orang dalam agar anak mereka bisa masuk ke sekolah favorit, hal ini biasanya di lakukan oleh orang tua yg berpengaruh atau paling kurang menggunakan kerabat dekat guru, bahkan sampai panitia, dan yg paling tidak terpuji adalah menggunakan uang sebagai sogokan.Menurut undang-undang nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yg berisi:"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara".Yang berarti seorang siswa harus mempunyai usaha dan kemampuan sendiri untuk masuk ke sekolah favorit agar siswa tersebut tidak bergantung pada orang lain sehingga bisa menciptakan karakter yang baik, dan berguna bagi diri nya sendiri maupun masyarakat.



*Permasalahan

Sedikitnya kouta pada jalur prestasi membuat para orang tua semakin nekat menggunakan ordal/orang dalam agar anaknya bisa masuk ke sekolah favorit, hal ini tentu tidak berjalan seperti norma yang ada, seorang siswa harus bisa menggunakan usaha dan kemampuan diri sendiri agar bisa masuk ke sekolah favorit, bahkan banyak siswa berprestasi yang tidak dapat masuk sekolah favorit karna tersingkir oleh siswa yang menggunakan ordal/orang dalam. Kouta jalur zonasi menjadi masalah juga dalam hal ini, Kouta jalur zonasi lebih banyak dibandingkan Kouta jalur prestasi, hal ini membuat para siswa yg berprestasi semakin sulit masuk ke sekolah favorit karna kalah dengan jarak rumah, bahkan ada beberapa siswa yang pindah KK/Kartu keluarga, ada juga yang sampai melakukan pemalsuan sertifikat/piagam.



*pembahasan/analisis

Kouta pada jalur prestasi 50% dari daya tampung sekolah sedangkan Kouta pada jalur prestasi hanya 30% dari daya tampung sekolah, hal ini berdampak pada siswa berprestasi yang tidak dapat masuk ke sekolah favorit karna jarak rumah di luar jangkauan zonasi sekolah.


A.solusi masalah PPDB Tahun 2024/2025

1.memperbanyak Kouta pada jalur prestasi daripada zonasi

Kouta jalur zonasi seharusnya lebih sedikit daripada jalur prestasi karena siswa yang memiliki jarak rumah yang jauh dari sekolah juga berhak mendapatkan sekolah favorit. 

2.Tidak menerima perpindahan KK kurang dari 1 tahun

Ada beberapa orang tua yang menggunakan cara ini agar anaknya bisa masuk ke sekolah favorit, biasanya para siswa akan menumpang KK/kartu keluarga pada daerah yang masuk jangkauan zonasi sekolah agar bisa masuk ke sekolah favorit, jika ingin pindah KK/kartu keluarga maka satu keluarga harus ikut pindah KK/Kartu keluarga juga ke daerah tersebut.

3.Memperketat PPDB Tahun 2024/2025 

Harus ada upaya dari pemerintah untuk memperketat pelaksanaan PPDB Tahun 2024/2025 agar tidak ada aksi membeli bangku, menggunakan orang dalam, dan tidak ada yang memalsukan sertifikat/piagam.


B.peningkatan kesadaran siswa tentang penting nya pendidikan 

Di perlukan nya usaha pada diri siswa itu sendiri dengan belajar bersungguh-sungguh dan tekun dari sekarang dan berusaha meraih prestasi agar bisa masuk ke sekolah favorit secara murni/tanpa orang dalam untuk mewujudkan Indonesia emas. "seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia"-Bung Karno.



*Kesimpulan/saran

Hal ini tidak bisa di normalisasikan begitu saja, pemerintah daerah harus mengambil tindakan yang tegas dalam hal ini, dan di perlukan nya kesadaran untuk orang tua yang benar-benar mampu, jika anak nya tidak bisa lolos ke sekolah favorit lebih baik memasukkan anaknya ke sekolah swasta saja daripada menggunakan uang sebagai sogokan itu hal yang sangat tidak terpuji. Dengan demikian mari wujudkan generasi Indonesia emas!



*Refrensi 

Jutaan rupiah melayang demi SMA Negri

https://republika.cod.id

PPDB Surabaya demo Nadiem minta hapus PPDB zonasi

https://www.cnnindonesia.com

Para orang tua demo keluhkan sistem zonasi PPDB

https://video.tempo.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membaca

Larik fatamorgana

Pengagum seni rupa?